Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penduduk yang dapat dikategorikan cukup padat.
Hal ini tentu menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi di Indonesia juga cukup pesat,
didukung dengan kebutuhan ekonomi masyarakat yang semakin hari semakin mengalami
peningkatan. Disisi lain terdapat permasalahan yang tidak dapat dipungkiri, bahwa
dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk tidak sedikit pula usia produktif
yang masuk ke dalam angka pengangguran disetiap tahunnya. Sungguh ini merupakan
kenyataan yang miris. Ditambah dengan permasalahan pada konteks pendidikan,
pendidikan dengan fasilitas dan teknologi yang memadai belum dapat menjangkau
lapisan masyarakan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini tentu saja akan
berpengaruh terhadap perkembangan pengetahuan dan skill masyarakat, meskipun
tidak sedikit juga SDM yang tidak mengenyam pendidikan tinggi dengan fasilitas
dan teknologi yang memadai sudah mampu bersaing didunia usaha hanya dengan
mengandalkan keberanian, percaya diri, dan skill yang ia miliki. Namun hal
semacam itu masih minim jika dibandingkan dengan total keseluruhan dari usia
produktif yang masing belum memiliki usaha atau pekerjaan.
Permasalahan SDM
secara individual juga memengaruhi ruang gerak mereka sendiri untuk memulai.
Misalnya, mereka memiliki skill atau kemampuan pada bidang tertentu untuk
memulai usaha namun modal yang mereka miliki belum mencukupi. Ada pula yang memang
sudah benar-benar siap terjun untuk memulai usaha namun, kendalanya ada pada
persyaratan administrasi yang rumit. Dengan demikian tentu harus ada keselarasan
antara kemampuan pribadi masyarakat dengan support
dari pemerintah.
Akan tetapi,
permasalahan tersebut dapat diminimalisir jika saja masyarakat memiliki
keunggulan sehingga menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif.
SDM yang unggul dan kompetitif akan memberikan impact positif terhadap negara.
Unggul disini dapat didefinisikan sebagai kemandirian, bermental kompetitif,
kreatif, inovatif, dan memiliki kepatuhan terhadap aturan dan norma yang telah
ditetapkan. Selain itu, impact yang didapat oleh negara adalah tingkat
produktivitas negara akan mengalami peningkatan sehingga angka pengangguran dapat
ditekan. Artinya, jika angka pengangguran menurun maka tingkat kesejahteraan
masyarakat akan meningkat dan pendapatan perkapita negarapun akan ikut
meningkat. Mengapa demikian? Jika SDM dibentuk untuk membuka usaha sendiri,
maka kegiatan ekonomi termasuk perputaran uang di dalam negeri akan membaik,
apalagi jika transaksi dari para pelaku usaha sudah menembus pasar
internasional. Permintaan pasar semakin meningkat, transaksi semakin meningkat,
maka pendapatan negarapun akan meningkat. Sehingga produk dalam negeri akan
diperhitungkan di pasar Internasional bahkan tidak menutup kemungkinan
berkesempatan untuk menjadi market leader.
SDM yang unggul dan kompetitif dapat
bersinergi dengan pemerintah untuk mencapai tujuan yang sama yaitu kesejahteraan
melalui negara yang produktif, apabila negara juga memberikan support sebagai
berikut:
1. Jenis pendidikan Non Formal seperti pelatihan atau workshop yang diberikan kepada masyarakat secara gratis oleh
pemerintah dapat membantu mengembangkan bakat dan minat masyarakat agar dapat
hidup mandiri. Hal ini juga dapat membangun mental dan memngembangkan
kreatifitas SDM agar lebih percaya diri untuk bersaing.
2. Memfasilitasi SDM untuk mempraktekkan hasil dari
pelatihan atau workshop tersebut
dengan ditunjang pinjaman modal yang dikhususkan oleh SDM tersebut.
e Mendukung SDM yang mulai berani untuk terjun
kelapangan secara mandiri membuka usahanya sendiri, dengan cara mempermudah proses
pengurusan administrasi.
jj
Menyediakan wadah bagi para millenials yang produktif dan kreatif dalam mengembangkan passionnya, yang seringkali memanfaatkan penggunaan teknologi untuk lebih produktif dalam mengembangkan contentnya, karena pada jaman ini saja transaksi dilakukan secara online bahkan marketing systemnya juga. Sehingga dalam 10 tahun kedepan SDM Indonesia dapat mengikuti perkembangan teknologi secara pesat dan terkendali.
jj
Menyediakan wadah bagi para millenials yang produktif dan kreatif dalam mengembangkan passionnya, yang seringkali memanfaatkan penggunaan teknologi untuk lebih produktif dalam mengembangkan contentnya, karena pada jaman ini saja transaksi dilakukan secara online bahkan marketing systemnya juga. Sehingga dalam 10 tahun kedepan SDM Indonesia dapat mengikuti perkembangan teknologi secara pesat dan terkendali.
Kehidupan di era
globalisasi ini persaingan sungguh ketat, termasuk dalam bidang perekonomian.
Realita ini yang seharusnya menjadi motor penggerak bagi pemerintah dan para
SDM atau pelaku usaha dalam mewujudkan kesejahteraan. Di Indonesia ada Kamar
Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), organisasi yang didirikan pada 24 September
1968 ini merupakan wadah yang dapat mendukung dan memfasilitasi para pengusaha
Indonesia dengan membina dan mengembangkan kemampuan, kegiatan, dan kepentingan
dalam bidang usaha serta iklim usaha yang kondusif dan transparan. Untuk
mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai KADIN dapat mengunjungi situs
resmi https://www.kadin.id/.
Pada era digital
ini tentu akan lebih dimudahkan dengan pemanfaatan teknologi yang semakin
canggih dan mudah diakses, selain itu juga generasi pada usia produktif atau
lebih dikenal dengan generasi millenials yang tidak sedikit berkarya pada bidang yang seringkali melibatkan teknologi termasuk media social. Tentu hal
ini dapat dikembangkan dengan lebih baik dan menjadi salah satu usaha yang
dapat membantu mewujudkan kesejahteraan. Dengan demikian dampak positif dari
keberadaan teknologi dapat dimanfaatkan dengan seebaik-baiknya, misalnya dengan
membuat positive content atau menjadikan social media sebagai alat marketing
suatu produk atau jasa yang ditawarkan pada bidang usaha legal dan terpercaya.
Indonesia
merupakan negara yang kaya, baik secara Sumber Daya Alam (SDA), maupun dalam
hal kebudayaan. Hal ini juga yang menjadi salah satu faktor dalam membentuk
kreativitas SDM unggul. Tidak sedikit SDM Indonesia yang memanfaatkan limbah
pantai misalnya untuk dijadikan souvenir ciri khas suatu daerah hingga
mendunia. Dengan demikian Indonesia menjadi negara yang produktif dengan
sedikit demi sedikit menaikkan pendapatan perkapita negara.
Bener banget,sekarang aja sekolah2 sejak dini udah diajarin enterpreneur. Kalau ada wadahnya begini, justru makin mempermudah
ReplyDeleteAku setuju banget, pendidikan non formal itu harus diperbanyak dan lebih dikembangkan lagi. Supaya masyarakat punya keterampilan khusus.
ReplyDeleteSetuju banget, pendidikan non akademis tuh perlu banget ☝🙌
ReplyDeleteSetuju, pendidikan non akademis justru lebih bisa dikembangkan
ReplyDeleteSekarang kayaknya apa-apa mulai digantikan sama mesin, ya. Jadi penting banget memang untuk meningkatkan kualitas SDM biar bisa bersaing di dunia kerja
ReplyDelete