BEAUTIESQUAD Ngopi Cantik Jilid 8 Bareng @niputuchandra

Tepat tanggal 13 April 2019 07.00PM Beautiesquad kembali mengadakan Ngopi Cantik Jilid 8 bersama Ni Putu Chandra atau lebih akrab dipanggil Tutu dengan tema “HOW TO GROW INSTAGRAM”. Acara ini merupakan salah satu program rutin yang diadakan oleh Beautiesquad dan ini merupakan pertama kalinya buat aku. First impression, program ini bagus banget sangat bermanfaat. Beautiesquad officernya juga sangat kooperatif sehingga acara berjalan lancar. Honestly, aku gak nyangka yang ikutan akan sebanyak itu sampe puluhan orang dan semuanya excited banget.

HOW TO GROW INSTAGRAM
Tema ini sangat menarik karena dijaman sekarang ini mostly orang-orang aktif bermedia social termasuk instagram. Instagram merupakan salah satu platform social media dengan lebih dari satu milyar pengguna aktif. Menurut aku pribadi memang gak bisa dipungkiri kalo pertukaran atau penyebaran informasi melalui instagram ini lebih efektif. Terutama untuk para pebisnis instagram saat ini sangat membantu untuk marketing product atau marketing operational, sehingga profit juga akan mengalami peningkatan yang signifikan jika saja cara penggunaan instagramnya tepat. Bukan hanya untuk pebisnis yang menjual produk aja, tetapi untuk influencer, blogger, maupun vlogger untuk mengembangkan kontennya juga sangat berpengaruh melalui instagram. Termasuk aku pribadi yang masih harus banyak belajar dalam mengembangkan social media juga content, karena aku pribadi sih pengen banget apa yang aku posting ada positive impactnya buat followers atau visitor dan itu semua ada tips and tricknya. Di Ngopi Cantik Jilid 8 ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan aku dan temen-temen semua yang baca blog ini nih seputar instagram.

Nah sekarang aku bakalan share juga ilmu apa yang aku dapet dari Ngopi Cantik Jilid 8 ini dan tentunya ilmu ini spesial karena langsung dari kak Tutu ya, aku disini mengutip penjelasan dari kak Tutu tapi mungkin cara penyampaiannya sedikit menggunakan cara dan gaya bahasa aku.

·        Kenapa harus grow instagram?

1.       NETWORK

Instagram memiliki user base yang cukup besar, satu milyar active users per bulannya. Jadi menggunakan instargam is the perfect opportunity to reach a lot of people dan tentunya untuk engage dengan audience.

2.       KEEP UP TO DATE

Instagram menjadi tempat paling mudah untuk pay attention terkait trend atau berita terkini.

Misalnya, pay attention tentang produk makeup/skincare terbaru dan sebagainya.

3.       EASY

Mudah digunakan untuk on the go, mudah digunakan untukshare pengalaman dalam menggunakan produk secara real time.

Kak Tutu juga menjelaskan kalo ternyata definisi dari growth untuk instagram itu ada dua macam definisi, diantaranya:
FOLLOWERS MENINGKAT

Kak Tutu menuturkan bahwa dari growth yang pertama adalah meningkatnya followers.

Contoh: dari 5000 followers menjadi 8000 followers

ENGAGEMENT RATE DAN METRICS-METRICS LAINNYA MENINGKAT

Metrics sendiri artinyameasurement unit, sesuatu yang bias dijadikan ukuran. Kak Tutu juga bilang kalo kita sudah menggunakan business profile di instagram tentunya sudah taufitur insights, dari fitur tersebut kita bias melihat data-data penting dari akun kita.

Metrics yang bias dilihat dari fitur insights diantaranya:

Ø  Pofil visits: dalam 7 hari terakhir,

Ada berapa akun yang mengunjungi akun kita?

Ø  Website click: berapa orang yang klik link yang ada di bio kita?

Ø  Reach dan berapa jumlah instagram user yang melihat postingan kita?

Ø  Impression: berapa kali postingan kita dilihat oleh instagram user? Satu user bisa melihat postingan kita lebih dari satu kali, sehingga angka impressions lebih besar dari angka reach.

Terus datanya yang mana?

Data itu angkanya, misalnya profil visits in the last 7 days di akun kita adalah 500. Angka 500 ini merupakan datanya, sedangkan profil visits adalah metricsnya.

Perlu diperhatikan!

Bahwa data tidak bisa kita share sembarangan, event ke sesame pengguna instagram (baik di upload ke insta story atau di share secara personal) kecuali, pihak brand/klien meminta kita untuk share (pesan kaka Tutu: ini juga dipilih-pilih ya, brand/klien pasti langsung minta spesifik, jadi berikanlah apa yang mereka mau saja)

Contoh peningkatan metrics:

Profil visits dari 500 in the last 7 days menjadi 1500 in the last 7 days

Disini kita bisa simpulkan sendiri bahwa growth itu bukan hanya mengenai peningkatan jumlah followers.

Next, ini part yang gak kalah seru di NgopCan Jilid 8 ini sih kalo menurut aku. Kak Tutu berbagi tips dalam mengembangkan akun instagramnya, apa aja tuuuh? Ini dia kutipan dari penjelasan Kak Tutu.

KUASAI SEMUA FITUR DAN METRICS YANG ADA PADA INSTAGRAM

Tak kenal maka tak sayang juga berlaku dalam instagram, percuma dong kita, pengguna instagram, tidak mengerti fitur apa saja yang bisa kita manfaatkan. Percuma juga kalo kita menggunakan bisnis profil di instagram tapi tidak mengerti apa perbedaan business profile dengan personal account.

Kenali juga maksud dari metrics yang ada di insights masing-masing post atau insight dari akun instagram kita sendiri. Bila perlu, catat angkanya, buat grafiknya (supaya kita bisa melihat secara jelas, terjadi kenaikan atau penurunan) dan evaluasi masing-masing metrics, apakah mengalami peningkatan, penurunan atau malah stabil?

TENTUKAN NICHE DAN LAKUKAN INTERAKSI DENGAN AKUN YANG MEMILIKI NICHE YANG SAMA

Niche itu maksudnya adalah pengklasifikasian akun instagram kita berdasarkan jenis da nisi/kontennya. Kak Tutu bilang nih, misalnya akun miliknya @niputuchandra, memang fokusnya itu post tutorial makeup di instagram, sharing review dan produk di instagram, semua ini masuk kategori beauty. Jadi niche dari akunku sendiri itu beauty.

Jangan lupa untuk berinteraksi dengan akun dengan niche yang sama untuk meningkatkan peluang foto/video kalian tetap berada di niche yang sudah kalian tentukan.

Kak Tutu juga menyarankan untuk membuat akun terpisah jika melakukan fangirling. Untuk menghindari akun kita pindah niche dan tentunya meningkatkan postingan kita dilihat oleh lebih banyak orang yang memiliki interest terhadap niche kita.

KENALI AUDIENCE KITA SEPERTI APA

Kenali secara demografis

Audience kita lebih banyak laki-laki atau perempuan? Kemudian paling banyak di kelompok usia yang mana?

Kenali secara geografis

Audience kita paling banyak tinggal dikota mana? Negara mana?

Kenali secara psikologis

Lifestyle, audience kita lebih banyak yang suka makeup Korea? Drugstore? Ataukah highend?

Kenali secara behavioristis

Perilaku audience lebih banyak yang memang ingin tau review produk sesame blogger/content creator?

Mengenali audience ini bisa membantu kita dalam mengatur strategi ketika kita akan post foto, video. Ini juga bisa membantu kita memilah, kira-kira produk apa saja yang harus kita share di instagram.


TEMUKAN BRANDING

Berdasarkan analisa aku pribadi dari timeline di Instagram, masih banyak loh yang mengabaikan soal branding. Padahal branding ini sangat penting.

Branding disini maksudnya segala aktivitas yang bisa menguatkan dan menonjolkan diri kita sebagai blogger/content creator. Seperti apa sih akun kalian atau diri kalian sendiri ingin dilihat oleh audience?
Contohnya yang gampang @awkarin deh ya. Berdasarkan analisaku pribadi, @awkarin ini cukup khas dengan 100 instagram story/hari dan foto-fotonya yang aesthetic. Contoh lain lagi, @21makeupaddictions, post video tutorial makeup hampir setiap hari dengan menggunakan background video berwarna pink. Jadi begitu melihat warna pink ingetnya ‘oh akun @21makeupaddictions loh dia serba pink’.

Contohnya @aro_kopa, share makeup tutorial dengan backsound-backsound yang fun (kadang ada backsound dangdut atau lagu india) sehingga memberikan kesan kalo @aro_kopa ini adalah beauty conten creator yang fun. Atau akun @heidinatjahjadi, dengan branding yang terkesan elegan.


GUNAKAN HASHTAG SESUAI NICHE
Penggunaan hashtag sesuai dengan niche ini juga berfungsi untuk meletakkan akun kalian di niche yang tepat. Jadi hindari menggunakan hashtag yang bukan niche kalian.

Contohnya: untuk niche beauty, gunakan #makeuptutorial #makeup… jangan malah menggunakan #foodporn #fashion





Setelah penuturan kak Tutu mengenai fitur-fitur yang ada di instagram, tips and trick mengenai ho to grow instagram. Selanjutnya ada sesi tanya jawab, sesi tanya jawab ini dibagi menjadi dua dengan masing-masing sesi memberikan kesempatan untuk tiga orang penanya.

Tanya Jawab Sesi 1


PERTANYAAN:
Puspita Anggita Dian
Hi, Kak Tutu, saya masih inget banget pas followers ig nya masih sekitar 6rbuan. Dan sekarang bisa ampe puluhan ribu ini itu awalnya bagaimana? Apakah dengan rutin posting?

JAWABAN:
Halo. Tentunya dengan tidak membeli followers dan engagement ya hehe. Sebetulnya, aku gak bisa share ya strategi apa yang aku gunakan secara detail. Tapi kurang lebih... strategi dari masing-masing akun itu berbeda-beda. Kenapa? Data yang dihasilkan berbeda-beda. Ada yang efektif dengan strategi posting foto flatlay 2 hari sekali, ada yang efektif dengan strategi posting video seminggu sekali dan lain sebagainya.


PERTANYAAN:
Rinrin Rindawati
Sebelumnya terimakasih atas kesempatannya.
Hallo kak Tutu, aku mau tanya pendapat kak Tutu mengenai instagram user yg masih sedikit followersnya tp sudah ditanya ratecard untuk kerjasama, mungkin bagaimana tipsnya juga agar tidak mengecewakan pihak trb dgn followers yg masih sedikit itu. Trmksh 😊

JAWABAN:
Halo. Terima kasih ya pertanyaannya... Sebetulnya gini sih... ketika calon klien/brand menanyakan soal ratecard, berarti calon klien/brand ini menghargai posisi kamu sebagai blogger/content creator.
Agar tidak mengecewakan calon klien/brand tentu harus membalas email/direct message tersebut dengan sopan & professional, selanjutnya untuk masalah nominal dari ratecard sendiri bisa kamu sesuaikan sendiri dengan worth kamu sebagai blogger/content creator. Yang dilihat gak melulu soal followers loh, ada banyak akun instagram yang memang punya followers dibawah 5000 tapi memiliki engagement rate yang cukup tinggi.

Cara menentukan engagement rate rendah/tinggi:
1%: low
1%-3.5%: average
3.5%-6%: high
> 6%: really high

Jadi meskipun followers kamu, misalnya, belum mencapai 5000, kamu bisa nih meningkatkan engagement rate dan tunjukkin ke calon klien/brand melalui media kit... "ini loh dengan ER sekian, aku worth sekian"


PERTANYAAN:
Ariani Rosadi
gimana cara mengambil hal menonjol yg bisa dijadikan sebagai branding kita supaya ga sama dengan konten kreator lain? tutu ada tips  untuk self branding?
kadang insight kita menunjukan data yg menurut aku ga relevan, misal dia bilang jam 13 prime time, tp post jam segitu malah sepi. aku sebaiknya gmn tu? apalagi sekarang, misal hari sabtu, insight kasi liat dara kamis.. menurut tutu sebaiknya gimana? apa kita analisis sendiri atau gimana tu?

JAWABAN:
Gimana cara self branding?
1. cari tahu nih, dari sekian banyak konten di instagram, yang mana sih yang banyak diminati oleh audience?
2. cari tahu kira-kira apa sih strength dari diri kalian sendiri? apakah jago blending eyeshadow? apakah paham betul soal ingredients? dst...
3. tentukan ciri khas tersendiri dari hal yang paling simpel. misalnya.... kalian suka warna pink, kalian bisa gunakan warna pink ini sebagai branding kalian. misalnya background, desain dari lower thirds video, atau watermark berwarna pink.

Pertanyaan terkait prime time post
nah... untuk ini memang harus trial dan error sih. prime time memang misalnya menunjukan jam 13 nih, tapi ya gak semata-mata harus post jam 13. misalnya bisa 2-3 jam sebelumnya... atau bisa aja post jam 13 tapi dengan menggunakan tambahan semacam teaser di insta story? efektif apa gaknya ya balik lagi ke akun kalian... strategi seperti ini bisa kalian temuin kalo kalian udah trial and error.

Intinya sih... instagram itu semakin sering diotak-atik, kalian bisa analisa patternnya seperti apa. begitu tau patternnya seperti apa, pasti tau strategi seperti apa yang harus diterapkan.

Jangan cuma melihat instagram ini sebagai 'ah cuma sosmed'. coba anggap akun instagram kalian ini sebagai 'start up company kalian'. layaknya company, pasti mereka ada research dulu, trial & error dulu, ada investasi sana sini biar dia bisa survive dan bisa dilihat menonjol.





Tanya Jawab Sesi 2


PERTANYAAN:
Christina Utari
Halooo Tutu,

Dulu aku pernah baca pas lagi heboh-hebohnya alogaritma IG berubah itu, kata beberapa website yang nulis seperti ini: 1) kalau kita ngedit caption kurang dari 24 jam itu bakal ngaruh ke berapa banyak like/viewers yang didapat dan itu biasanya kecil, 2) balas komen lebih dari 1 jam bisa ngurangin potensi kita untuk bisa masuk ke explore, 3) menggunakan tag terlalu banyak (walau sesuai niche) bakal ngga kedetect di explore (max 4).  Begitu apa benar ya? Soalnya aku juga trial error pakai tag sedikit malah jatohnya makin merosot yang nonton/like. Makasih Tutu, Mohon pencerahannya.

JAWABAN:
1. edit caption kurang dari 24 jam bakal ngaruh ke berapa banyak like/viewers
berdasarkan trial & error aku sendiri gak ada ngaruh apa-apa ya. selain itu, berdasarkan berbagai research yang sudah aku baca... itu juga gak ada pengaruh ya... yang ngaruh itu kalo captionnya memang tidak memberikan cerita/pelajaran kepada audience. audience pasti males dong liat postingan yang captionnya kurang menarik...

2. balas komen lebih dari 1 jam bisa ngurangin potensi kita untuk bisa masuk ke explore
tidak benar ya... balas komen kapan saja boleh kok. semakin banyak interaksi di postingan, semakin besar potensi sebuah post masuk ke explore..
Tapi perlu diperhatikan kecepatan saat membalas ya, terlalu cepat balas komen juga bisa menyebabkan akun kalian diblok untuk komen... terlalu cepat ini aktivitasnya jadi menyerupai bot... makanya diblok oleh pihak instagram...

3.mau konfirmasi dulu, ini penggunaan tag atau hashtag ya? karena kalo penggunaan tag tidak ada pengaruh dengan munculnya postingan di explore. penggunaan hashtag terlalu banyak bisa mengurangi potensi postingan muncul di explore
memang kalo ini masih ada 2 pendapat... ada yang bilang terlalu banyak hashtag bisa dianggap seperti akun bot, makanya potensi postingan muncul di explore kecil
ada juga yang bilang semakin banyak semakin baik (asalkan tidak lebih dari batas hashtag yang ditentukan instagram, kalo gak salah 30 hashtags)
menurut aku pribadi... yang lebih berpengaruh itu jenis hashtag yang kamu gunakan... gunakan hashtag yang memang populer dan banyak orang gunakan... selain itu juga hashtag yang sering kamu cek atau interaksi...
untuk masalah banyak atau gaknya, aku masih netral, karena kalo berbicara dari pengalaman sendiri, aku kadang menggunakan 10 hashtags saja sudah masuk explore... kadang menggunakan 30 hashtags bisa masuk explore...


PERTANYAAN:
Fia Revenian

Hello Tutu. Aku ada 2 pertanyaan nih.
1. Aku mau nanya soal ER. Di atas, Tutu sempat ksh tau nilai ER yg bs disebut tinggi atau rendah itu berapa. Nah, apa Tutu bs kasih gimana cara/rumusnya utk tahu angka2 dalam % tsb didapat? Cara hitung supaya bisa dpt angka brp % gitu....

2. Dalam mengenali audiens, selain membaca data dr insight, apa yg Tutu lakukan? Apa melakukan polling hrs review produk A/B? Atau menyediakan kolom pertanyaan? Terus gimana kl kita uda coba lempar wacana spt itu nih, dan yg respon dikit bgt? Aku pnh sekali lempar tp samsek ga ada yg respon hiks. Pdhl kl dilihat dr (misalnya) yg nonton IGS, itu ya lumayan rame gitu.. 😞 Kl dr Tutu sendiri ada saran kah?

JAWABAN:
1. Akhirnya ada yg nanya ya rumus ER :") aku sudah menunggu hahaha

Engagement rate = (jumlah likes + jumlah comments)/ followers x 100

tapi gak perlu ribet sih sekarang karena sudah cukup banyak ER calculator online...
bisa cek dari socialblade.com atau https://phlanx.com/engagement-calculator

2. dengan melakukan polling atau question box, itu salah satu caranya mengenali apa yang audience mau.

respon sedikit gak masalah. respon pasti akan meningkat ketika sudah dikabulkan respon mereka...

kadanG audience itu males ngerespon karena mereka mikirnya "ah paling cuma nanya doang"... jadi memang setelah kita melakukan polling dan question box tadi, harus dibarengi sama action... jadi trust antara audience dan akun instagramnya bisa terjalin...


PERTANYAAN:
Mutiara Shofa
1) melanjutlan dari bahasan hashtag diatas, katanya menggunakan hashtag yg sama berulang2 di semua postingan, justru memperbesar potensi di shadowban ya apa benar? 2) kenapa ya pas followers masih 2k, reach per post bisa 2-4x lipat nya. sedangkan pas followers udah diatas 8k, reach per post makin menurun sampai cuma 1/3 nya. apa instagram lebih favor akun2 baru aktif yg followernya lebih sedikit?

JAWABAN:
1. shadowban itu hoax ya... ini sudah ada konfirmasi dari pihak instagram bahwa tidak ada yang namanya shadowban... untuk penggunaan hashtag memang sebaiknya tiap postingan bervariasi sih... 1 atau 2 hashtag yang sama boleh, tapi kan setiap postingan kalian pasti beda topik ya? beda cerita? gak mungkin dong ya misalnya post foto skincare dari brand A tapi hashtagnya dari brand Z...

2. bisa terjadi karena banyak hal...
salah satunya mungkin audience menilai postingan kamu monoton.. mungkin bisa coba sekali-kali dikasih twist... mungkin posting tentang kehidupan pribadikah... atau mungkin strategi yang kamu gunakan udah basi? harus mulai cari tau lagi nih strategi baru apa yang perlu kamu terapi...

yang aku amati sih saat ini instagram lebih favor akun-akun yang memang organik ya. organik disini maksudnya dengan "real" followers dan "real" engagement...



Conclusion:
Ngopi Cantik Jilid 8 yang bertemakan HOW TO GROW INSTAGRAM ini menurut aku sangat-sangat seru karena bener-bener bikin malam Minggu kita jadi berfaedah banget. Aku pribadi sebagai instagram user masih banyak perihal fitur yang belum aku pahami, dengan adanya program Ngopi Cantik yang diadakan oleh Beautiesquad bareng Kak Ni Putu Chandra ini beneran makin nambah pengetahuan aku mengenai penggunaan instagram secara optimal. Tentu ini sangat penting karena aku juga kan punya blog, postingan dari blog aku selalu aku promot di akun instagramku. Selain nambah ilmu mengenai fitur instagram juga aku dapet tips and trick ngembangin engagement rate dan sebagainya. Semoga semakin sering diadakan forum kayak gini, Karena aku sih yakin kita gak akan males buat ngembangin content kita. Semakin paham kita akan tau cara menggunakan akun instagram kita dengan tepat. Juga aku sangat setuju untuk tidak membeli follower, karena memang bener sih ya followers itu hanya angka dan yang jauh lebih penting dari itu adalah engagementnya. Jadi memang percuma juga followers banyak tapi engagementnya rendah. Dalam artian kalo kita sebagai user harus aktif ditambah followersnya juga aktif, kedua pihak sama-sama interaktif meskipun jumlah follower sedikit tapi hal ini akan meningkatkan engagement akun instagram kita.

Big thanks and kisses for Beautiesquad and Kak Tutu..
Bagi temen-temen yang ingin tau mengenai Beautiesquad bisa difollow akun instagramnya @beautiesquad daaaan bagi kalian yang penasaran sama kak Tutu yang udah ngasih ilmunya buat kita-kita bisa difollow juga instagramnya @niputuchandra kali aja ada yang mau nanya-nanya dan pengen dapet jawaban langsung dari kak Tutu.
Bukan cuma itu, buat aku hal yang bisa ngetriggerd dari Kak Tutu dan sebagai motivasi buat blogging, bukan aku aja mungkin temen-temen beauty enthusiast ingin tau juga mengenai ilmu perbeautyan dari kak Tutu, kak Tutu juga seorang blogger loh. Bisa di check..
https://www.tutuskirtjournal.com


#Beautiesquad
#NgopiCantikBeautiesquad